Tidak Hanya Uang, 5 Privilege ini Berhasil Saya Dapatkan Selama Menulis di IDN Times!
ilustrasi penulis sedang mengetik (pixabay.com/kardonoart) |
Menghasilkan uang dari hobi menulis itu memang sesuatu yang seru dan menyenangkan. Meskipun memang tidak semudah itu, namun realitanya tidak ada yang mustahil asalkan mau mengusahakannya.
Tulisan ini saya buat berdasarkan beberapa pertanyaan dari teman-teman penulis karena penasaran apa saja manfaat ataupun privilege yang didapat jika menulis di salah satu platform. Anggaplah di sini saya akan membagikan pengalaman selama menulis di IDN Times.
Utamanya adalah mendapatkan uang, namun ada privilage lain yang tidak kalah penting jika kamu berhasil menjadi penulis di IDN Times. Tulisan ini akan menjawab rasa penasaran kamu.
Namun, sebelum kamu melanjutkan membaca tulisan ini. Silakan membaca tulisan di bawah ini terlebih dahulu karena cukup berkaitan dengan tulisan ini nanti. Silakan klik saja dan baca sampai selesai, baru kemudian kembali ke sini dan melanjutkannya!
Oke, kalau sudah baca tulisan tersebut sampai selesai, silakan melanjutkan baca tulisan ini. Kalau belum dan masih malas, saya sarankan baca dulu, karena tidak begitu panjang dan kamu tidak akan menyesal!
1. Kesempatan Diskusi Langsung dengan Tim IDN Times
ilustrasi penulis sedang berdiskusi (pixabay.com/OleksandrPidvalnyi) |
Masih tidak menyangka rasanya ketika diundang salah satu Tim IDN Times untuk berdiskusi langsung bersama mereka. Saya diajak untuk memberikan saran dan masukan terkait update dari aplikasi IDN Times waktu itu.
Sudah 2 kali saya mendapatkan kesempatan ini dan semuanya sangat seru. Senang dan sangat bersyukur bisa diajak sharing hingga diskusi bersama mereka.
Membayangkan ketika awal-awal saya memulai menulis di IDN Times cukup effort dan sulit terbitnya sampai di percobaan ke-15, ternyata hasil konsisten bisa mengantarkan saya pada kesempatan tersebut. Boleh mampir ke akun IDN Times saya yang sudah terbit 250+ artikel.
2. Relasi Sesama Penulis yang Berpengalaman
ilustrasi menjalin relasi sesama penulis (pixabay.com/OleksandrPidvalnyi) |
Untuk kamu yang belum tahu, di IDN Times itu ada ada komunitas khusus penulisnya. Jadi, secara otomatis ketika saya bergabung akan bertemu dengan banyak teman sesama penulis. Baik penulis aktif ataupun yang sudah tidak terlalu sering mempublikasikan tulisannya di IDN Times.
Ini seru dan menarik karena sesama penulis bisa sering diskusi terkait kepenulisan di IDN Times. Meskipun cukup banyak anggota di dalamnya, dan setiap grup itu ada khusus untuk beberapa topik tertentu. Namun, supaya lebih efektif dan maksimal cobalah untuk memulai chat pribadi ke beberapa anggota yang cukup aktif dalam grup.
Selama saya ada di grup tersebut, tidak jarang grupnya sepi jika tidak ada keluh kesah tertentu. Ya, entahlah sepertinya menghidupkan grup WhatsApp kepenulisan itu cukup sulit. Saya merasakan sendiri ketika mendirikan Komunitas Ufuk Literasi.
Ada ratusan penulis dalam beberapa grup, saya rasa kurang efektif jika semuanya terbagi ke dalam beberapa topik. Oleh karena itu Ufuk Literasi juga tidak mempunyai banyak grup. Hanya 2 yang benar-benar diaktifkan, kamu yang ingin bergabung dengan Ufuk Literasi juga bisa join melalui klik link di sini, ya!
3. Ikut Event dan Memenangkan Beberapa Lomba Menulis
ilustrasi menang lomba menulis (pixabay.com/michalnafrat) |
Ini juga saya rasa cukup berkesan dan sebuah privilege tersendiri. Karena di IDN Times sering ada event dadakan dengan benefit yang beragam. Seringkali ada kolaborasi dengan brand atau lembaga besar.
Misalnya saya pernah mengikuti lomba menulis yang mana itu adalah kolaborasi IDN Times dengan Kominfo (sekarang Komdigi), IWF Lombok, Pawarta Astra, dan lain-lain. Beberapa kali juga menang, namun ada juga yang hanya dinyatakan sebagai kontributor.
Tidak menyangka jika pernah dinyatakan sebagai Artikel terbaik yang membuat saya makin yakin untuk konsisten menulis. Paling penting adalah proses dan pengalaman di dalamnya.
Hingga akhirnya saya juga memberanikan diri menjadi mentor di kelas Artikel sendiri yang di dalamnya membimbing peserta untuk belajar menulis artikel khususnya untuk dipublikasikan di IDN Times.
4. Sharing Kepenulisan dan Menjadi Mentor di Kelas Artikel Tembus Media Nasional
ilustrasi menjadi mentor menulis artikel (pixabay.com/u_hopn369mi1) |
Saya sempat ragu untuk mencoba hal ini. Tapi tiba-tiba saya berusaha untuk mencobanya dengan berani. Memulai di batch 1 kelas artikel yang memang saya batasi hanya untuk 20 orang saja, ternyata pesertanya lebih dari itu yang mendaftar.
Dan sekarang makin bersyukur karena sampai batch 6 yang diikuti totalnya sekitar 140 penulis. Pada batch 5 dan 6 pernah berkolaborasi bersama 2 penulis keren IDN Times yaitu Kak Reyvan (Alumni Kelas Artikel Batch 3) dan Kak Lavennia (Penulis Artikel IDN Times topik Health).
Nah, untuk selanjutnya saya membuat kelas ini tidak per batch lagi, melainkan dengan aturan kelas yang lebih fleksibel namun dibatasi setiap bulannya.
kutipan informasi Alumni kelas artikel (idntimes.com) |
Kalau kamu penasaran dan ingin mengikuti kelasnya bisa cek klik di sini atau DM Instagram saya. Siapa tahu masih ada harga diskon sampai 50 ribu, kamu berkesempatan menulis dan mempublikasikan artikel di IDN Times seperti saya dan alumni lainnya.
5. Membantu Penulis yang ingin Belajar Menulis
ilustrasi sedang belajar (pixabay.com/WOKANDAPIX) |
Selain kelas artikel yang saya ceritakan dari hasil perjalanan dan perjuangan menulis di idn Times sejak 2022. Saya juga sudah mendirikan komunitas Ufuk Literasi sejak 2020.
Program lainnya yaitu Verified Member Ufuk Literasi yang kalau kamu mau ikut belajar bersama 200+ penulis di WhatsApp serta mendapatkan banyak benefit lainnya bisa Checkout paketnya di sini, ya!
Merasa bersyukur dengan hal tersebut juga membuat saya dipercaya oleh beberapa brand, startup, dan penerbitan untuk bekerjasama di kepenulisan.
Senang rasanya bisa membantu berdampak bagi banyak pihak. Hal yang membuat saya makin bersyukur ketika beberapa alumni Ufuk Literasi dan kelas artikel bisa menerbitkan tulisannya sendiri sampai menghasilkan.
Beberapa alumni kelas artikel yang berhasil menerbitkan artikelnya di IDN Times. Mulai dari Artikel terbit dalam waktu singkat, berhasil meraih 1 juta pertama kurang dari dua bulan, sampai menjadi verified writer dalam beberapa bulan saja.
Nah, untuk menjadi Verified Writer IDN TIMES dalam waktu singkat akan saya tuliskan di tulisan selanjutnya saja.
Kalau kamu benar-benar ingin belajar menulis artikel dengan salah satu target bisa mendapatkan privilage di IDN Times seperti apa yang sudah saya paparkan di atas, kamu bisa ikut kelas Artikel saya.
kelas artikel Moch Abdul Aziz (instagram.com/@abdulaziz.writer) |
Kalau masih ragu, boleh kepoin testimoni dan Review dari hasil kelas Artikel yang sudah dirasakan oleh ratusan alumni. Cek sorotan Instagram saya di sini!
Yakin, masih menyepelekan skill menulis? Selain menyenangkan, menghasilkan, ternyata bisa membanggakan dan berdampak bagi banyak orang!